Rabu, 20 April 2011

Etika Kritik

DEFINISI

*Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu
memperbaiki pekerjaan.

Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós - "yang
membedakan", kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής,
krités, artinya "orang yang memberikan pendapat beralasan" atau "analisis",
"pertimbangan nilai", "interpretasi", atau "pengamatan". Istilah ini biasa
dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi yang berselisih
dengan atau menentang objek kritikan.


*ETIKA KOMUNIKASI KRITIK*

.............

Kembali ke kritik, bahwa dengan berorientasi kepada tujuan adanya perubahan
yang lebih baik, maka kritik hendaknya disampaikan dengan cara-cara yang
baik, tidak anarkis dan kekerasan, dan yang menyampaikan kritik pun bisa
menunjukkan contoh yang lebih baik minimal dari dirinya sendiri.
Berikut ini adalah etika dalam menyampaikan kritik :

1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan kita kritisi
tersebut. Sering orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa
mengerti permasalahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah
pahaman. Disarankan, jika tidak mengerti atau tidak menguasai sebuah
permasalahan lebih baik diam (tidak berpendapat/ mengkritik) dan mencari
informasi tambahan.

2. Kemas pesan kritik yang akan disampai dengan penuh santun, baik melalui
media verbal maupun non verbal. Suatu kelompok dalam melakukan dengan parodi
lelucon, poster, animasi kartun dan sebagainya. Sehingga bagi orang mengerti
akan cepat berubah.

3. Cara Anda mengkritik. Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran
bagi kamu untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara
yang santun dan baik, selain itu jangan sampai kamu menyampaikan kritik
secara emosional serta gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar
tidak menimbulkan kesalahpahaman.

4. Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (Sikon). Jika mengkritik
seseorang disarankan untuk melihat situasi dan kondisi orang tersebut,
perhatikan mood/ suasana hati orang tersebut. Dan jangan sekali-kali kamu
menyampaikan kritik yang pedas di hadapan orang lain apalagi orang banyak.
Selain membuat orang tersebut malu juga kurang etis, sampaikan kritik kamu
ketika orang tersebut sendiri dengan suasana hati yang baik.

5. Jika orang/lembaga yang di kritisi/ kritik mau merubah diri atau
melakukan apa yang kita sarankan, jangan sekali-sekali merasa berjasa atau
memiliki andil atas perubahan tersebut. Selain menimbulkan rasa ujub/
takabur, hal tersebut juga menunjukan secara tidak langsung bahwa diri
andalah yang sesungguhnya harus dikritik.

6. Jangan lupakan yang namanya "niat", ketika kamu mengkritisi atau memberi
saran kepada orang lain niatkan sebagai ibadah dalam rangka "amal maÆruf
nahi munkar".

Kalau ingin menyampaikan suatu masalah, maka sampaikanlah apa adanya saja.
Tidak perlu ditambah-tambah, dan jangan dikurang-kurangi. Tidak perlu
berputar kemana-mana dan tidak perlu menyinggung hal-hal yang tidak ada
hubungannya dengan topik pembicaraan saat itu. Kritik adalah suatu fenomena
yang tidak dapat dihindari dalam hidup kita. Karena itu, alangkah baiknya
jika kita mempelajari cara terbaik dalam memberikan kritik.

Dedi Rianto Rahadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...