Prestasi sepak bola Indonesia masih sangat rendah, disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Pertama, kualitas pemain masih rendah, baik fisik maupun teknik permainan. Hal ini disebabkan karena rata-rata pemain kita berlatih sepak bola pada usia 16 tahun. Sebaiknya anak-anak sudah mulai berlatih sepakbola pada usia 6 tahun dibawah pengasuhan pelatih.
Kedua, jumlah klub sangat sedikit. Jumlah klub sepak bola di Indonesia sangat sedikit, dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Hal ini tentunya berkaitan erat dengan infrastruktur yang ada, yaitu ketersediaan lapangan sepak bola. Idealnya setiap desa harus memiliki setidaknya 1 lapangan bola yang ditangani oleh 1 klub sepakbola, artinya ada menejemen pelatihan dan pertandingan.
Ketiga, jumlah dan kualitas pelatih. Pelatih klub sepak bola memiliki peranan yang sangat penting pada upaya peningkatan kualitas pemain. Pelatih harus memiliki kemampuan membina, antara lain kemampuan teknik, disiplin yang tinggi dan kemampuan komunikasi dengan semua pihak. Pelatih harus mempunyai kemampuan untuk melihat potensi pemain dan mengembangkannya, serta mampu mengeliminir semua hal yang dapat menghambat. Pelatih juga harus mempunyai kemampuan manajerial yang baik.
Keempat, ganguan dari media. Hampir setiap latihan, selalu ada media yang menonton, mendekati pemain dan/atau pelatih untuk mewancarainya. Hal ini mengganggu proses pelatihan.
Kelima, penonton. Penonton saat latihan cenderung ribut/gaduh, dan ini mengganggu jalannya latihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar