Rabu, 16 Februari 2011

Mendengar

Saat manusia lahir keadaannya sangat lemah. Ia belum mampu melakukan sesuatu bahkan untuk dirinya sendiri. Penglihatannya pun belum berfungsi. Satu-satunya indera yang diyakini sudah berfungsi adalah pendengaran, sehingga kepada keluarga yang beragama Islam disunnahkan untuk mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan iqomah di telinga kirinya. Dengan demikian diharapkan yang pertama kali terdengar oleh telinga bayi adalah kalimah kalimah adzan dan iqomah. Diharapkan untuk seterusnya, telinga akan memprioritaskan untuk mendengar suara-suara adzan dan iqomah dibandingkan dengan suara yang lain, sehingga lebih mudah untuk menerima suara-suara yang bernilai.Hal ini penting difahami oleh orang Islam dalam upaya memberikan dasar yang benar dan kokoh dalam pembinaan rumah tangga khususnya dan pembinaan masyarakat pada umumnya.

Sejalan dengan bertambahnya usia, bertambah pula kemampuan indera yang lain, yaitu penglihatan. Penglihatannya berangsur-angsur meningkat kemampuannya hingga sempurna, sehingga selain dapat mendengar juga dapat melihat. Dalam perkembangannya kemudian kadang kala kemampuan mendengar ini kurang dimanfaatkan, lebih mengutamakan hal lainnya.

Sebagai ilustrasi, seseorang lebih suka berbicara dari pada mendengar. Ada orang berbicara belum selesai sudah dipotong dengan pembicaraan, tidak sabar untuk mendengarkan hingga tuntas. Akibatnya lawan bicara bosan, dia sendiri belum dapat mengambil inti pembicaraan.

Karena itu kebiasaan mendengarkan sesuatu dengan baik perlu terus dipertahankan agar dapat memperoleh banyak masukan yang mungkin bermanfaat.

Selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...