Golongan menengah di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi negara. Karena itu diperlukan uapaya serius, agar golongan menengah dapat menjadi agen dalam peningkatan taraf hidup masyarakat golongan ekonomi lemah.
Golongan menengah secara ekonomi sudah termasuk sejahtera. Mereka bisa makan 3 kali sehari, bisa menyekolahkan anak, bisa berlibur, dan mampu membayar kredit rumah sederhana. Namun bila ia kehilangan pekerjaan/sumber penghasilan, akan menghadapi kesulitan besar. Apalagi bila termakan oleh gaya hidup, bisa terlilit hutang karena besar pasak dari pada tiang. Pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya. Di sisi lain, jika pandai mengelola penghasilan dan pengeluaran, dan mampu menginvestasikan sebagian pengeluarannya, akan menjadi unsur penting dalam peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat. Karena itu pembinaan golongan ekonomi menengah tidak boleh diabaikan. Pemerintah perlu mengambil tanggung jawab ini untuk kepentingan nasional.
Memang ada kelompok-kelompok dalam masyarakat yang sudah aktif dalam pengelolaan golongan menengah, tapi tentunya untuk kepentingan kelompok tersebut, dalam arti ada tendensi ekonomi untuk kelompok itu. Jika pemerintah yang aktif melakukan pembinaan, diharapkan dapat diarahkan untuk kepentingan nasional, bukan kepentingan kelompok tertentu.
Peran pemerintah dalam hal ini dapat dilakukan oleh Menko Kesra dan jajarannya, dengan konsultasi kementerian terkait. Kegiatan nyata dapat berupa ceramah-ceramah tentang bagaimana mengelola keuangan yang baik, perencanaan-perencanaan pendapatan dan pengeluaran, saran pencatatan semua pendapatan dan pengeluaran, saran-saran investasi, penyusunan prioritas pengeluaran, hal-hal yang perlu dihindari dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar