Minggu, 22 Mei 2011

Tinggal di Rumah Mewah

Suatu ketika saya ketemu teman yang sudah lama tak jumpa. Kami banyak ngobrol ini itu. Maklum sudah lebih dari dua puluh tahun kami tidak berkomunikasi.

Akhirnya kami ngobrol tentang tempat tinggal kami, di mana alamatnya, nomor telpon dan sebagainya. Katanya ia tinggal di sebuah rumah mewah. Hebat rupanya teman saya itu.

Suatu hari libur saya menghubungi temanku itu, apakah saya boleh bertandang ke rumahnya. Dan ternyata ia juga sedang ada di rumah. Saya dipersilahkan datang. Akhirnya saya meluncur ke alamat yang dikirimkan lewat SMS.

Sampai di sekitar tempat tinggalnya, saya mulai memperlambat laju kendaraan sambil memperhatikan, dan menelpon kawanku itu. Dia bilang, terus saja, sampai ujung desa, rumah di sebelah kanan.

Begitu sampai lokasi, teman saya sudah menunggu di tepi jalan. Ia mempersilahkan saya ke rumahnya. Saya perhatikan rumahnya biasa-biasa saja, bukan rumah mewah. Sampai rumahnya ternyata sudah disiapkan kopi kesukaan saya dan makanan kecil.

Inilah rumah mewah saya, mas. "Rumah mewah alias mepet sawah", kata kawanku sambil tertawa.

Akupun ikut tertawa, dan baru tersadar bahwa rumah mewah yang dimaksud adalah Rumah Mepet Sawah alias Rumah Di Pinggir Sawah.





Salam, Simbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...