Sabtu, 21 Mei 2011

Akan ke Mana PSSI

PSSI saat ini bisa dikatakan tidak punya pimpinan. Kegagalan kongres dalam memilih pimpinan PSSI yang dilaksanakan oleh Komite Normalisasi kemaren, Jum'at 20 Mei 2011 tidak berhasil memilih pimpinan PSSI. Hal ini menambah panjang ketidakpastian jalannya organisasi PSSI.

Apapun alasan yang dipertahankan masing-masing pihak pastilah benar menurut mereka masing-masing. Namun di manakah letak kesalahannya, sehingga kongres tidak mendapatkan hasil?

Jika kita bertanya kepada beberapa orang, mungkin jawabannya pun berbeda-beda. Ada yang mengatakan, begini, begitu, tergantung dari sisi mana mereka melihatnya.

Lalu darimana sebaiknya memandang masalah ini? Pertama, tentu dari segi pimpinan, karena yang mempunyai tugas melaksanakan pemilihan adalah pimpinan, dalam hal ini Komite Normalisasi. Sebagai pimpinan, sudah selayaknya memiliki pandangan jauh ke depan, memiliki pemikiran yang dalam sampai ke tataran filsafat, memandang pemasalahan secara hakiki. Kemudian memiliki langkah-langkah yang baik, memfasilitasi semua pihak, dan tidak membuka atau mengawali fron.

Namun hal itu tidak tampak. Tinggal kita lihat saja kelanjutannya, apakah menjadi semakin baik atau memburuk. Melihat hal ini jadi teringat filsafat jawa "Kena iwake aja nganti buthek banyune", yakni bia berhasil tanpa menimbulkan kekisruhan. Ini bisa dilakukan hanya oleh seorang pemimpin yang memiliki ilmu tinggi sampai tataran filsafat, seorang filosof.

Salam, Simbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...