Kamis, 17 Maret 2011

Darah Itu Ibarat Truk

Suatu ketika sesorang menceritakan temannya yang terkena penyakit gula. Karena penyakitnya itu menyebabkan timbulnya penyakit lain, teermasuk kebutaan. Lalu orang itu bertanya kepada saya mengapa bisa demikian.

Saya berpikir, bagaimana menjelaskan fenomena ini agar orang itu dapat mengerti gambaran sekilas, dengan penjelasan bentuk lain, begini:

Darah itu dapat digambarkan sebagai kendaraan pengangkut, misalnya Truk. Tubuh kita saya gambarkan sebagai suatu wilayah. Suatu waktu yang cukup lama, semua truk memuat gula melebihi dari kebutuhan. Akibatnya barang-barang kebutuhan lain seperti telur, bumbu masak, gas dan lain-lain hanya sedikit yang terangkut, sehingga terjadi kekurangan pasokan. Truk-truk sampah juga tidak mengangkut sampah karena sudah penuh dengan gula. Hal ini menyebabkan masyarakat kekurangan bahan kebutuhan pokok selain gula, sehingga masyarakt resah dan kekurangan bahan pangan.

Efek yang timbul adalah adanya ketegangan dalam masyarakat, sehingga suhu masyarakat meningkat. Masyarakat kelaparan menimbulkan hal-hal lain yang bersifat negatif, anggaplah itu penyakit. Karena berkepanjangan akhirnya banyak yang gelap mata, dan membenarkan tindakan apapun yang penting aku dapat yang kumau. Sendi-sendi kehidupan tidak berjalan normal.

Begitu saya membuat perumpamaan. Mungkin perumpamaan ini salah, tapi saya perhatikan orang itu mengerti.

Salam,

Simbah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...