Jumat, 04 Maret 2011

Aku buta, tolonglah aku

Ini sebuah cerita yang kubaca dari milis tetangga, dan sengaja saya tulis di sini untuk dapat dibaca kembali.

=============

Pagi hari selalu indah. Kita lihat anak-anak berpakaian rapi, dengan semangat menyongsong hari, berangkat sekolah menuntut ilmu. Orang-orang dewasa berangkat bekerja menjemput rejeki.

Pagi itu seorang anak buta duduk di pinggir jalan. Ia menaruh topinya terbuka, sementara sebuah papan bertuliskan "Aku buta, tolonglah aku". Terlihat beberapa koin uang ada di topi itu.

Seorang laki-laki datang mendekat. Ia menaruh beberapa koin uang, lalu mengambil papan itu. Ia membalikkan papan, lalu menulis sesuatu pada papan itu, lalu meletakkannya kembali. Ternyata kemudian lebih banyak orang menaruh koin di topi itu, dan isinya segera menjadi banyak.

Sore hari laki-laki itu kembali datang melihat anak buta itu. Anak buta itu mengenali langkah laki-laki yang datang, lalu bertanya "Apa yang bapak tulis pada papan saya tadi?" laki-laki itu menjawab "Sama dengan yang kamu tulis, nak. Hanya dengan cara yang berbeda."

Ternyata laki-laki itu menulis "Pagi ini sungguh indah, namun sayang saya tidak dapat melihatnya."

===============

Dua kalimat itu sama, ditulis dengan cara berbeda. Pengaruhnya terhadap orang lain berbeda pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...