Negeri Jiran Malaysia mempunyai slogan kebanggan, yaitu 'Malaysia
Boleh'. Namun, slogan itu diplesetkan menjadi 'Malaysia Bodoh'.
(Baca: Heboh Slogan 'Malaysia Boleh' Jadi 'Malaysia Bodoh'). Hal itu
dipicu oleh pelantikan seorang warga Jerman, Christoph R. Mueller,
menjadi Chief Executive Officer Malaysia Airlines (MAS).
Plesetan slogan tersebut dilontarkan oleh Politikus PAS, Mahfuz Omar.
Beliau mengatakan penunjukan Muller membuktikan kegagalan Malaysia
melahirkan pemimpin perusahaan dalam negeri. Hal itu menjadikan slogan
'Malaysia Boleh' (Malaysia bisa) adalah slogan palsu.
Menurutnya, pemilihan warga asing untuk menngendalikan MAS menjadikan
slogan 'Malaysia Boleh' bertukar menjadi 'Malaysia Bodoh'.
Menanggapi pengangkatan Christoph R. Mueller, menjadi Chief Executive
Officer Malaysia Airlines (MAS), mantan Perdana Menteri Mahathir
Mohamad ikut mengkritik kebergantungan Malaysia kepada orang luar
untuk memajukan negara itu. Mahathir mengatakan pengangkatan Muller
menjadi sebuah pengakuan Malaysia itu bodoh'. Mahathir khawatir,
Malaysia tidak ada kepercayaan pada diri sendiri sehingga satu hari
nanti, jika ingin perdana menteri, bisa ambil orang putih (bule) sebab
dia lebih pandai dari orang Malaysia. (Baca: Usai 'Malaysia Bodoh', Nanti PM Malaysia Pun Bule?)
Semoga ini bisa menjadi cermin bagi kita, bangsa Indonesia.
Boleh'. Namun, slogan itu diplesetkan menjadi 'Malaysia Bodoh'.
(Baca: Heboh Slogan 'Malaysia Boleh' Jadi 'Malaysia Bodoh'). Hal itu
dipicu oleh pelantikan seorang warga Jerman, Christoph R. Mueller,
menjadi Chief Executive Officer Malaysia Airlines (MAS).
Plesetan slogan tersebut dilontarkan oleh Politikus PAS, Mahfuz Omar.
Beliau mengatakan penunjukan Muller membuktikan kegagalan Malaysia
melahirkan pemimpin perusahaan dalam negeri. Hal itu menjadikan slogan
'Malaysia Boleh' (Malaysia bisa) adalah slogan palsu.
Menurutnya, pemilihan warga asing untuk menngendalikan MAS menjadikan
slogan 'Malaysia Boleh' bertukar menjadi 'Malaysia Bodoh'.
Menanggapi pengangkatan Christoph R. Mueller, menjadi Chief Executive
Officer Malaysia Airlines (MAS), mantan Perdana Menteri Mahathir
Mohamad ikut mengkritik kebergantungan Malaysia kepada orang luar
untuk memajukan negara itu. Mahathir mengatakan pengangkatan Muller
menjadi sebuah pengakuan Malaysia itu bodoh'. Mahathir khawatir,
Malaysia tidak ada kepercayaan pada diri sendiri sehingga satu hari
nanti, jika ingin perdana menteri, bisa ambil orang putih (bule) sebab
dia lebih pandai dari orang Malaysia. (Baca: Usai 'Malaysia Bodoh', Nanti PM Malaysia Pun Bule?)
Semoga ini bisa menjadi cermin bagi kita, bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar