Perkawinan Ibas - Aliya : Itu Perkawinan Biasa

Setiap manusia yang normal, setelah dewasa tentu ingin mempunyai
pasangan hidup, suami atau isteri. Terlepas dia itu orang kaya ataupun
miskin, anak rakyat jelata maupun anak pejabat pemerintah, ataupun
anak siapapun. Hal ini sudah menjadi kodrat, untuk menjaga
keberlangsungan kehidupan manusia di bumi.

Demikian pula Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), salah satu anak Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat ini adalah Presiden Republik
Indonesia, dan Siti Rubi Aliya Rajasa, puteri Bapak Hatta Rajasa, yang
saat ini menjabat sebagai Menko Perekonomian.

Berbagai tanggapan dilansir oleh media TV maupun media lainnya, dengan
berbagai judul dan sudut pandang masing-masing. Apa yang menjadi dasar
penulisan tentu bermacam-macam, termasuk saya sendiri.

Menurut saya pribadi, pernikahan antara Ibas dengan Aliya yang akan
dilaksanakan hari Kamis, 24/11/11 merupakan perkawinan biasa saja.
Suatu perkawinan wajar antara seorang laki-laki dengan seorang
perempuan, yang sama-sama belum pernah mempunyai isteri/suami.
Keduanya saya anggap telah dikaruniai rasa cinta kasih antara keduanya
oleh Allah. Dan rasa cinta kasih itu adalah murni merupakan rahmat
Allah, agar keduanya dapat membangun sebuah keluarga yang didasari
oleh ibadah kepada Allah, dengan melakukan pernikahan sesuai dengan
sunnah Rasul dalam rangka membangun sebuah keluarga yang insya Allah
penuh rahmat, dan semoga dapat menjadi lantaran lahirnya generasi
penerus yang baik melalui keduanya dan dalam pengasuhan keduanya.

Saya tidak ingin berandai-andai, dengan mempersamakannya dengan
perkawinan yang dilakukan orang-orang terdahulu, yang barangkali
menggunakan pertimbangan yang berbeda. Saya justru turut merasa
senang, mengetahui bahwa akhirnya Ibas dapat menemukan calon isteri
yang diyakini olehnya dapat menjadi pasangan hidup yang akan
mengantarkannya kepada kebahagiaan.

Semoga kebahagiaan Ibas nantinya setelah menikah, dapat membuat
keduanya merasakan hal yang sama, dan selanjutnya dapat membuat orang
lain turut merasa bahagia.

Semoga setelah mempunyai keluarga, Ibas menjadi lebih mantap dalam
menyumbangkan segenap kemampuannya untuk membangun bangsa.

Semoga demikian.