Minggu, 04 Januari 2015

Jawaban Menhub Jonan untuk Surat Terbuka Pilot

Kemunculan beberapa surat terbuka dan broadcast messenger yang
ditujukan bagi Menteri Perhubungan (Menhub) setelah kejadian
kecelakaan penerbangan AirAsia nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya
- Singapura, rupanya tak luput dari perhatian sang menteri.

Secara khusus, melalui Staf Khususnya Hadi M Djuraid, Jonan pun
memberikan balasan atas keresahan para pilot tersebut. Bagi Jonan,
keselamatan dalam tranportasi baik darat, udara, mau maupun laut
adalah segala-galanya. Menurut dia, lebih baik tidak pernah berangkat
dari pada tidak pernah sampai.

Berikut balasan dari Menteri Jonan.

"JAWABAN ATAS SURAT TERBUKA KEPADA MENTERI PERHUBUNGAN

Beberapa waktu terakhir beredar di media sosial dan media online surat
terbuka dari sejumlah Pilot kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Kami mengapresiasi isi surat tersebut, dan mengucapkan terima kasih
atas waktu yang telah diluangkan untuk menulis dan menginformasikannya
kepada publik. Namun, untuk memenuhi hak publik atas informasi yang
utuh, jelas, dan benar, kami merasa perlu untuk meluruskan dan
menjelaskan sejumlah hal.

Penjelasan ini tidak spesifik kepada salah satu surat, tetapi untuk
seluruh surat dengan isi yang kurang lebih sama.

Pertama, Menhub Ignasius Jonan datang ke Air Asia dan marah besar
kepada manajemen perusahaan tersebut karena laporan cuaca yang tidak
diambil di briefing office tapi malah mengambil dari internet.

Tidak benar bahwa Menhub Ignasius Jonan marah karena laporan cuaca
tidak diambil di briefing office tapi malah mengambil dari internet.
Yang dipersoalkan Menhub adalah apakah ada briefing langsung dari
Flight Operation Officer (FOO) atau Flight Dispatcher kepada Pilot
tentang informasi cuaca.

Sesuai ketentuan, laporan cuaca harus berasal dari BMKG. Menhub tidak
mempersoalkan apakah laporan itu diambil secara fisik atau melalui
website. Yang ditekankan oleh Menhub adalah pentingnya Pilot
mendapatkan briefing langsung dari FOO. Mengapa harus briefing
langsung, bukan self briefing yang lebih modern dan sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi?

Briefing langsung perlu dilakukan supaya ada pembicaraan dan diskusi
antara FOO dan Pilot, terkait dengan penerbangan yang akan dijalankan.
Termasuk tentang cuaca. Jika dari laporan cuaca terdapat situasi
tertentu yang harus dicermati, FOO bisa memberi saran tentang rute
atau ketinggian yang harus dilewati.

Ada partner diskusi yang memungkinkan Pilot mendapatkan informasi
lebih untuh sebagai bahan mengambil keputusan. Menjawab pertanyaan
Menhub, seorang pilot senior Air Asia menyatakan lebih suka mendapat
briefing langsung dibandingkan mempelajari sendiri. Jika briefing
FOO-Pilot secara langsung dinilai sudah kuno, tradisional, jadul,
faktanya sejumlah maskapai melaksanakan hal itu hingga saat ini.

Pada hari yang sama Menhub juga mengunjungi FLOPS Garuda Indonesia,
Lion, Sriwijaya, dan Citilink. Di maskapai-maskapai tersebut briefing
FOO-Pilot secara langsung dilakukan.

Atas dasar itu, demi kepentingan keselamatan penerbangan, Menhub
Ignasius Jonan mengharuskan briefing secara langsung oleh FOO terhadap
Pilot. Dalam waktu dekat surat edaran tentang hal itu akan diserahkan
kepada seluruh maskapai.

Kedua, Menteri Perhubungan mendamprat pilot karena mengambil informasi
cuaca dari internet. Tidak benar dan tidak ada fakta bahwa Menhub
Ignasius Jonan mendamprat Pilot karena mengambil informasi cuaca dari
internet. Dalam kaitan dengan keharusan briefing FOO-Pilot, penekanan
diberikan kepada maskapai, bukan Pilot.

Maskapai harus memiliki sistem dan prosedur yang memungkinkan
berlangsungnya briefing tersebut. Jika masalahnya jumlah FOO terbatas
dan tidak mungkin melayani seluruh penerbangan, bisa kelelahan, dan
sebagainya, menjadi kewajiban maskapai untuk menambah jumlah FOO.

Mahal? Benar. Keselamatan memang bukan barang murahan. Jika terjadi
kecelakaan, biaya yang harus dikeluarkan akan jauh lebih mahal karena
nyawa manusia tidak ternilai harganya. Fokus Kementerian Perhubungan
adalah safety atau keselamatan transportasi, baik udara, darat, laut,
maupun perkeretaapian.

Regulasi akan terus disempurnakan, dan pengawasan implementasinya akan
makin diintensifkan. Sebagaimana prinsip sederhana yang dikedepankan
Menhub Ignasius Jonan, keselamatan adalah segala-galanya. Lebih baik
tidak pernah berangkat dari pada tidak pernah sampai.

Terima kasih Jakarta, 3 Januari 2015

Hadi M Djuraid Staf Khusus Menteri Perhubungan
Atas nama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan"

Sumber: Kompasdotcom
Hari: Minggu
Tanggal: 04 Januari 2014
Halaman URL: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/04/103616526/Ini.Jawaban.Jonan.untuk.Surat.Terbuka.Pilot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...