Senin, 05 Januari 2015

Pelajaran dari Kisah Sulaiman dan Kudanya

Nabi Sulaiman termasuk salah satu hamba Alloh yang terbaik. Namun tahukah kamu, bahwa Sulaiman pun tidak luput dari lupa kepada Alloh?

Marilah kita telaah Al Quran surah Shod ayat 30 - 40 yang terjemahannya sebagai berikut:

Dan kepada Daud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia (Sulaiman) sangat taat (kepada Alloh)

(Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak (tapi) sangat cepat larinya, maka dia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai segala yang baik (kuda), yang membuat aku tersibukkan dari ingat akan (kekuasaan) Tuhanku sampai matahari terbenam. 

Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku. " Lalu dia mengusap-usap kaki dan leher kuda itu. 

Dan sungguh, Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat. 

Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi. " 

Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya; 

dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, ahli bangunan dan penyelam; dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan. 

Dan sungguh, dia memiliki posisi yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. 

(QS 38 Surat Shod ayat 30 - 40) 

Dari kisah Sulaiman tersebut, dapat diambil benang merah, bahwa:

1. Sulaiman harus disibukkan oleh kesenangannya pada kuda-kuda kesayangannnya, sampai dia lupa untuk mengingat Alloh.

2. Kemudian Alloh menguji Sulaiman, dengan menimpakan sakit yang berat, sampai-sampai dia tidak dapat berbuat apa-apa, hanya tergeletak di atas kursinya.

3. Menyadari kesalahannya, lalu Sulaiman bertobat kepada Alloh, dan memohon ampun atas segala kesalahannya.

4. Disamping bertobat dan memohon ampunan, Sulaiman pun bangkit menatap masa depan, kemudian memohon kepada Alloh agar Alloh berkenan menganugerahkan kepada Sulaiman pemerintah / kekuasaan yang tidak dimiliki oleh siapapun setelah dia. Dan doa Sulaiman dikabulkan oleh Alloh Yang Maha Pemberi.

Demikianlah sedikit kisah tentang Nabi Sulaiman, semoga dapat menjadi nasehat bagi kita semua yang tidak luput dari lupa. Selalu ada kesempatan untuk kembali kepada Alloh dengan bertobat dan memperbaiki diri, dan berdoa memohon diberikan apa yang diinginkan, atas ridho Alloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...