Senin, 24 Januari 2011

DUSTA ITU INDAH?

Dusta itu indah.

Begitulah pendapat sebagian orang. Orang-orang yang berpendapat seperti itu sangat suka berdusta, dan akan merasa senang jika berhasil mendustai orang lain, dalam hal apapun, baik dalam persoalan-persoalan sepele, maupun persoalan-persoalan penting.

Tapi benerkah bahwa dusta itu indah? Tentu tidak. Dusta itu tetaplah dusta, artinya tidak sesuai dengan kebenaran, atau dengan kata lain mengingkari kebenaran, mengingkari kenyataan.

Tapi mengapa ada orang yang senang berdusta, atau bahkan menganggap dusta itu indah?

Pada awalnya berbuat dusta, seseorang pasti merasa resah. Namun karena faktor tertentu keresahan bisa diatasi dengan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat seolah-olah alasan yang syah/benar. Akal dipaksa untuk mendukung/mempertahankan bahwa dusta yang dilakukan itu tindakan yang benar, bukan yang salah. Ini adalah titik awal penguasaan nafsu terhadap akal. Saat akal sudah dikendalikan oleh nafsu, maka akal akan selalu dan senantiasa menyiapkan argumen-argumen yang diperlukan nafsu untuk mempertahankan keinginan nafsu.

Kalau sudah demikian, maka efek yang muncul di permukaan adalah seolah-olah terlihat bahwa dusta itu indah. Padahal pada hakekatnya, tidak ada dusta yang indah. Semua dusta itu buruk. Setiap dusta adalah borok atau penyakit yang akan menggerogoti keindahan akhlaq manusia.

Selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...