Minggu, 23 Agustus 2015
Sabtu, 22 Agustus 2015
Selasa, 18 Agustus 2015
Su Pono, Pak
Sersan Supono masih baru dinas di Ambon. Pada suatu pagi dia berangkat
kerja dengan naik angkutan umum. Seperti pagi-pagi sebelumnya,
penumpang banyak, sehingga hampir semua angkutan umum penuh penumpang.
Saat Sersan Supono mencegat sebuah kendaraan umum, pengemudi
melambaikan tangan sambil berteriak, "Su pono, Pak."
Sersan Supono pun tidak bisa naik. Meskipun begitu, dia merasa senang,
karena ternyata pengemudi angkutan umum di Ambon sudah mengenalnya,
dan sangat ramah. Hal itu berulang beberapa kali.
Akhirnya Sersan Supono memutuskan menuju kantornya dengan berjalan
kaki. Sampai di kantor dia sudah terlambat. Lalu dia menghadap
komandannya, melaporkan perihal keterlambatannya. Selesai menghadap
komandannya, dia bercerita kepada teman-temannya, bahwa dia tadi
sebenarnya mau naik angkutan umum, tapi selalu penuh, sehingga dia
memutuskan berjalan kaki.
Namun demikian, dia merasa senang dengan para pengemudi angkutan umum,
karena mereka sangat ramah, dan terlebih lagi mereka sudah
mengenalnya, buktinya saat Sersan Supono memberi isyarat untuk naik
angkutan umum, mereka mengangkat tangan sambil bilang, "Su pono, pak."
Kontan teman-temannya ngakak. Ternyata "su pono" itu maksudnya "sudah penuh".
kerja dengan naik angkutan umum. Seperti pagi-pagi sebelumnya,
penumpang banyak, sehingga hampir semua angkutan umum penuh penumpang.
Saat Sersan Supono mencegat sebuah kendaraan umum, pengemudi
melambaikan tangan sambil berteriak, "Su pono, Pak."
Sersan Supono pun tidak bisa naik. Meskipun begitu, dia merasa senang,
karena ternyata pengemudi angkutan umum di Ambon sudah mengenalnya,
dan sangat ramah. Hal itu berulang beberapa kali.
Akhirnya Sersan Supono memutuskan menuju kantornya dengan berjalan
kaki. Sampai di kantor dia sudah terlambat. Lalu dia menghadap
komandannya, melaporkan perihal keterlambatannya. Selesai menghadap
komandannya, dia bercerita kepada teman-temannya, bahwa dia tadi
sebenarnya mau naik angkutan umum, tapi selalu penuh, sehingga dia
memutuskan berjalan kaki.
Namun demikian, dia merasa senang dengan para pengemudi angkutan umum,
karena mereka sangat ramah, dan terlebih lagi mereka sudah
mengenalnya, buktinya saat Sersan Supono memberi isyarat untuk naik
angkutan umum, mereka mengangkat tangan sambil bilang, "Su pono, pak."
Kontan teman-temannya ngakak. Ternyata "su pono" itu maksudnya "sudah penuh".
Jumat, 07 Agustus 2015
Ciri-ciri Orang Beruntung
Orang yang beruntung dalam Alquran disebut Pertama, Al-Muflihun
(http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2011/08/ciri-orang-bertakwa.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2011/08/ciri-orang-bertakwa-2.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2011/08/orang-yang-mendapat-petunjuk-dan.html,),
1. beriman dengan yang ghaib,
2. menegakkan salat,
3. menginfakkan sebagian rezeki yang diperolehnya dari Allah SWT,
4. beriman pada kitab suci (Alquran serta kitab-kitab sebelumnya
seperti Taurat, Zabur, Injil), dan
5. meyakini adanya akhirat sebagai sesuatu yang pasti.
Kedua, al-faizun (sukses, menang, mendapatkan keberhasilan),
(http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2012/09/s009a020-orang-yang-memperoleh.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2013/09/s023a109-111-orang-yang-memperoleh.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2013/09/s024a052-orang-yang-mendapat-kemenangan.html
dan http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2015/04/s059a020-penghuni-neraka-tidak-sama.html),
1. bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjaga diri dari segala hal yang
dapat menimbulkan murka ilahi.
2. Melakukan persiapan diri secara optimal dengan
a. memperbanyak amal saleh untuk menyongsong hari esok yang lebih baik, dan
b. menjadi orang yang tidak melupakan Allah SWT
(http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2015/04/s059a018-hendaklah-setiap-orang.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2015/04/s059a019-janganlah-kamu-seperti-orang.html)
Orang yang merugi (al-khasirun), adalah mereka yang merugi bila dalam
hidupnya tidak beriman dan bersamal saleh serta tidak saling berwasiat
dengan kebenaran dan kesabaran (al-Ashr ayat 1-3)
Agar tidak menjadi orang yang merugi maka dibutuhkan kesediaan untuk
secara serius melakukan upaya maksimal dengan shalat tepat waktu
melatih kita selalu disiplin, berkata benar dan jujur sehingga
memiliki kredibilitas yang tinggi, mendahulukan ibadat dari adat.
(http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2011/08/ciri-orang-bertakwa.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2011/08/ciri-orang-bertakwa-2.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2011/08/orang-yang-mendapat-petunjuk-dan.html,),
1. beriman dengan yang ghaib,
2. menegakkan salat,
3. menginfakkan sebagian rezeki yang diperolehnya dari Allah SWT,
4. beriman pada kitab suci (Alquran serta kitab-kitab sebelumnya
seperti Taurat, Zabur, Injil), dan
5. meyakini adanya akhirat sebagai sesuatu yang pasti.
Kedua, al-faizun (sukses, menang, mendapatkan keberhasilan),
(http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2012/09/s009a020-orang-yang-memperoleh.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2013/09/s023a109-111-orang-yang-memperoleh.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2013/09/s024a052-orang-yang-mendapat-kemenangan.html
dan http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2015/04/s059a020-penghuni-neraka-tidak-sama.html),
1. bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjaga diri dari segala hal yang
dapat menimbulkan murka ilahi.
2. Melakukan persiapan diri secara optimal dengan
a. memperbanyak amal saleh untuk menyongsong hari esok yang lebih baik, dan
b. menjadi orang yang tidak melupakan Allah SWT
(http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2015/04/s059a018-hendaklah-setiap-orang.html,
http://www.akubelajarmengerti.blogspot.in/2015/04/s059a019-janganlah-kamu-seperti-orang.html)
Orang yang merugi (al-khasirun), adalah mereka yang merugi bila dalam
hidupnya tidak beriman dan bersamal saleh serta tidak saling berwasiat
dengan kebenaran dan kesabaran (al-Ashr ayat 1-3)
Agar tidak menjadi orang yang merugi maka dibutuhkan kesediaan untuk
secara serius melakukan upaya maksimal dengan shalat tepat waktu
melatih kita selalu disiplin, berkata benar dan jujur sehingga
memiliki kredibilitas yang tinggi, mendahulukan ibadat dari adat.
Selasa, 04 Agustus 2015
Teks Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke 47 Tahun 2015 di Makassar
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang Saya Hormati:
Para Alim Ulama
Ketua Umum Muhammadiyah dan Jajaran Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Para Menteri Kabinet Kerja.
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
Walikota Makassar
Hadirin dan Para peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang saya muliakan.
Marilah kita bersama sama menyampaikan rasa syukur kita ke hadirat
Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat
menghadiri Muktamar ke-47 Persyarikatan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah,
yang kali ini diselenggarakan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Shalawat dan salam, kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sejak didirikan di Yogyakarta pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan,
Muhammadiyah telah berperan aktif dalam mencerdaskan umat dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui amal usaha persyarikatan.
Persyarikatan telah membawa semangat pembaharuan yang membara, agar
Islam selalu relevan dengan zaman; agar Islam menjadi jawaban
terhadap masalah ummat dan bangsa.
Komitmen Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan dalam
menjawab tantangan zaman, telah menjadi kekuatan transformatif menuju
terbangunnya tatanan kehidupan umat yang lebih baik.
Muhammadiyah sudah cukup lama dikenal sebagai organisasi Islam yang
kaya gagasan dan penuh kreativitas. Amal Usaha Muhammadiyah menyebar
di seluruh pelosok nusantara. Tidak hanya di kota-kota, tapi juga di
desa-desa.
Negara ini benar-benar berhutang kepada Muhammadiyah. Bayangkan
berapa ratus ribu bahkan jutaan bayi, anak bangsa ini, yang telah
lahir di rumah sakit PKU Muhammadiyah atau klinik bersalin Aisyi'ah
di seluruh pelosok negeri ini. Berapa juta orang yang menyelesaikan
pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Belum lagi panti asuhan,
koperasi, baitul mal dan amal usaha lainnya. Sekali lagi, kita semua
menaruh hormat dan berterima kasih pada kontribusi Muhammadiyah bagi
bangsa ini.
Dalam upaya melanjutkan peran sejarah itu, saya menyambut baik tema
Muktamar kali ini "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan".
Suatu tema yang sangat relevan untuk Indonesia saat ini.
Tema ini mencerminkan kredo Muhammadiyah untuk menjadi umat terbaik,
yang menjadi kekuatan transformatif menuju kemajuan bangsa.
Insya Allah, dengan pandangan Islam yang berkemajuan, sumberdaya
manusia berkualitas, kepercayaan masyarakat yang tinggi, pengalaman
sosial yang panjang, dan modal sosial yang luar biasa, Muhammadiyah
dan 'Aisyiyah mampu mengokohkan peran utamanya sebagai motor kemajuan.
Hadirin sekalian,
Perjalanan kita sebagai bangsa masih panjang. Bangsa kita akan terus
menghadapi tantangan-tantangan baru. Itu artinya peran penting
Muhammadiyah untuk menjawab tantangan perubahan zaman perlu dianjutkan
dan terus dikembangkan.
Kita masih menghadapi tantangan kemiskinan, keterbelakangan,
ketimpangan dan ketidakadilan. Kita juga harus berhadapan dengan
berbagai tindak kejahatan luar biasa yang menggerogoti bangsa ini,
seperti korupsi dan ancaman Narkoba.
Demikian pula, kita harus bersaing dengan kekuatan-kekuatan raksasa
ekonomi di peta geopolitik dunia yang menuntut kita semua untuk terus
berkembang dan berubah.
Kita harus berani menyambut tantangan-tantangan baru tersebut.
Di dalam negeri, mari kita ciptakan sistem ekonomi dan tatanan hidup
bersama yang berkeadilan, yang berpihak pada kaum mustadh'afin, mereka
yang lemah, sebagai dasar untuk mewujudkan tatanan negara yang
baldatun thayyibatun wa robbun ghafur.
Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita juga
harus berani menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina dan mengambil
posisi sebagai kekuatan moderat, toleran dan konstruktif di antara
bangsa-bangsa dan peradaban dunia, demi terwujudnya tatanan global
yang lebih damai.
Kita juga harus menjadi contoh untuk membangun masyarakat yang bisa
hidup damai dan rukun dalam keragaman.
Saya berharap, Muhammadiyah juga menyuarakan hal yang sama dan
memiliki tanggung jawab untuk membangun ke-Indonesiaan yang
berkeadilan sosial, menghargai kebhinekaan serta menciptakan
ketertiban dunia beradasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Hadirin sekalian,
Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak warga Muhammadiyah untuk
mewujudkan Islam yang "rahmatanlil'alamin, yang memberikan kedamaian
dan manfaat bagi alam semesta.
Saya mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk melihat
ke-bhinneka-an sebagai rahmat yang harus dikelola dengan baik sehingga
bisa menjawab tantangan bangsa dalam kebersamaan.
Sebagai organisasi Islam yang berwawasan kemajuan, saya berharap
Muhammadiyah tetap melanjutkan peran sejarahnya, menjadi pembawa misi
pencerahan dalam menjawab tantangan zaman.
Jadikan dakwah Islam yang berkemajuan sebagai motor pembaruan
pemahaman agama yang rasional dan terbuka pada kemajuan ilmu
pengetahuan, namun berkarakter moderat yang sejuk, teduh, dan
berkeadaban.
Jadikan Persyarikatan Muhammadiyah menjadi gerakan yang membawa Islam
sebagai rahmat bagi alam semesta.
Akhirnya dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Muktamar Muhammadiyah
ke-47 dan Muktamar satu Abad 'Aisyiyah, saya nyatakan dibuka dengan
resmi.
Sumber : http://www.sangpencerah.com/2015/08/teks-pidato-lengkap-presiden-jokowi-di.html
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang Saya Hormati:
Para Alim Ulama
Ketua Umum Muhammadiyah dan Jajaran Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Para Menteri Kabinet Kerja.
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
Walikota Makassar
Hadirin dan Para peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang saya muliakan.
Marilah kita bersama sama menyampaikan rasa syukur kita ke hadirat
Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat
menghadiri Muktamar ke-47 Persyarikatan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah,
yang kali ini diselenggarakan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Shalawat dan salam, kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sejak didirikan di Yogyakarta pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan,
Muhammadiyah telah berperan aktif dalam mencerdaskan umat dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui amal usaha persyarikatan.
Persyarikatan telah membawa semangat pembaharuan yang membara, agar
Islam selalu relevan dengan zaman; agar Islam menjadi jawaban
terhadap masalah ummat dan bangsa.
Komitmen Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan dalam
menjawab tantangan zaman, telah menjadi kekuatan transformatif menuju
terbangunnya tatanan kehidupan umat yang lebih baik.
Muhammadiyah sudah cukup lama dikenal sebagai organisasi Islam yang
kaya gagasan dan penuh kreativitas. Amal Usaha Muhammadiyah menyebar
di seluruh pelosok nusantara. Tidak hanya di kota-kota, tapi juga di
desa-desa.
Negara ini benar-benar berhutang kepada Muhammadiyah. Bayangkan
berapa ratus ribu bahkan jutaan bayi, anak bangsa ini, yang telah
lahir di rumah sakit PKU Muhammadiyah atau klinik bersalin Aisyi'ah
di seluruh pelosok negeri ini. Berapa juta orang yang menyelesaikan
pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Belum lagi panti asuhan,
koperasi, baitul mal dan amal usaha lainnya. Sekali lagi, kita semua
menaruh hormat dan berterima kasih pada kontribusi Muhammadiyah bagi
bangsa ini.
Dalam upaya melanjutkan peran sejarah itu, saya menyambut baik tema
Muktamar kali ini "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan".
Suatu tema yang sangat relevan untuk Indonesia saat ini.
Tema ini mencerminkan kredo Muhammadiyah untuk menjadi umat terbaik,
yang menjadi kekuatan transformatif menuju kemajuan bangsa.
Insya Allah, dengan pandangan Islam yang berkemajuan, sumberdaya
manusia berkualitas, kepercayaan masyarakat yang tinggi, pengalaman
sosial yang panjang, dan modal sosial yang luar biasa, Muhammadiyah
dan 'Aisyiyah mampu mengokohkan peran utamanya sebagai motor kemajuan.
Hadirin sekalian,
Perjalanan kita sebagai bangsa masih panjang. Bangsa kita akan terus
menghadapi tantangan-tantangan baru. Itu artinya peran penting
Muhammadiyah untuk menjawab tantangan perubahan zaman perlu dianjutkan
dan terus dikembangkan.
Kita masih menghadapi tantangan kemiskinan, keterbelakangan,
ketimpangan dan ketidakadilan. Kita juga harus berhadapan dengan
berbagai tindak kejahatan luar biasa yang menggerogoti bangsa ini,
seperti korupsi dan ancaman Narkoba.
Demikian pula, kita harus bersaing dengan kekuatan-kekuatan raksasa
ekonomi di peta geopolitik dunia yang menuntut kita semua untuk terus
berkembang dan berubah.
Kita harus berani menyambut tantangan-tantangan baru tersebut.
Di dalam negeri, mari kita ciptakan sistem ekonomi dan tatanan hidup
bersama yang berkeadilan, yang berpihak pada kaum mustadh'afin, mereka
yang lemah, sebagai dasar untuk mewujudkan tatanan negara yang
baldatun thayyibatun wa robbun ghafur.
Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita juga
harus berani menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina dan mengambil
posisi sebagai kekuatan moderat, toleran dan konstruktif di antara
bangsa-bangsa dan peradaban dunia, demi terwujudnya tatanan global
yang lebih damai.
Kita juga harus menjadi contoh untuk membangun masyarakat yang bisa
hidup damai dan rukun dalam keragaman.
Saya berharap, Muhammadiyah juga menyuarakan hal yang sama dan
memiliki tanggung jawab untuk membangun ke-Indonesiaan yang
berkeadilan sosial, menghargai kebhinekaan serta menciptakan
ketertiban dunia beradasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Hadirin sekalian,
Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak warga Muhammadiyah untuk
mewujudkan Islam yang "rahmatanlil'alamin, yang memberikan kedamaian
dan manfaat bagi alam semesta.
Saya mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk melihat
ke-bhinneka-an sebagai rahmat yang harus dikelola dengan baik sehingga
bisa menjawab tantangan bangsa dalam kebersamaan.
Sebagai organisasi Islam yang berwawasan kemajuan, saya berharap
Muhammadiyah tetap melanjutkan peran sejarahnya, menjadi pembawa misi
pencerahan dalam menjawab tantangan zaman.
Jadikan dakwah Islam yang berkemajuan sebagai motor pembaruan
pemahaman agama yang rasional dan terbuka pada kemajuan ilmu
pengetahuan, namun berkarakter moderat yang sejuk, teduh, dan
berkeadaban.
Jadikan Persyarikatan Muhammadiyah menjadi gerakan yang membawa Islam
sebagai rahmat bagi alam semesta.
Akhirnya dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Muktamar Muhammadiyah
ke-47 dan Muktamar satu Abad 'Aisyiyah, saya nyatakan dibuka dengan
resmi.
Sumber : http://www.sangpencerah.com/2015/08/teks-pidato-lengkap-presiden-jokowi-di.html
Langganan:
Postingan (Atom)